top of page
Sejarah Singkat: About Us
Bendera PMKRI.jpg

Sejarah PMKRI

Sebagai perhimpunan besar yang mempunyai keterlibatan penting di negara Republik Indonesia, PMKRI mempunyai makna tersendiri untuk gereja dan tanah air. Berbicara perihal sejarah, berarti kita bicara mengenai pemikiran, keputusan dan pilihan tindakan. Lalu pertanyaannya ialah ; mengapa kita penting untuk memaknai dan memahami sejarah perhimpunan yang besar ini? Lalu bagaimana kita mampu berproses di dalamnya sehingga menciptakan sejarah baru dalam PMKRI ?


PMKRI NASIONAL

Pertama - tama, kita akan membahas memngapa kita penting mengetahui PMKRI secara nasional ? disini kita akan menilik cikal bakal lahirnya PMKRI mula - mula hingga sekarang di tahun 2019 sudah mempunyai 72 cabang (yang terdiri dari 69 cabang dan 3 calon cabang) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mengenal KSV ( Katholike Studenten Vereniging) - Berawal dari datangnya Belanda di Indonesia, akibatnya banyak bermunculan organisasi ke- Katolikan yang di bentuk oleh kaum muda Belanda. KSV-KSV yang memprakasai awal ialah :

  1. KSV St. Belarminus di Batavia (sekarang Jakarta) didirikan pada tanggal 10 November 1928.

  2. KSV St. Thomas Aquinas di Bandung yang berdiri tanggal 14 Desember 1947.

  3. KSV St. Lucas di Surabaya yang berdiri tanggal 12 desember 1948.

Meski KSV ini sangat kental dengan ajaran dan di dalamnya di dominasi kaum muda Belanda namun semangat ke Indonesia- annya kuat dan terus tumbuh dan berkembang.

Mengenal Organisasi Katolik Pribumi - Disamping terbentuknya organisasi KSV milik Belanda, terbentuklah juga organisasi kaum muda Katolik pribumi, yakni bernama Perserikatan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang terbentuk di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 25 Mei 1947 dan di ketuai oleh Munadjat Danusaputro.

Selanjutnya, pada akhir tahun 1949 atas dasar semangat perjuangan dan tujuan maka lahirlah gagasan dan pertemuan untuk bersama meleburkan diri antara organisasi Perserikatan dengan KSV untuk menjadi satu kesatuan dengan semangat ke- Katolikan dengan bingkai ke- Indonesiaan.

Proses Peleburan - Atas kesepakatan federasi KSV-KSV serta atas saran dan berkat dari Vikaris Apostolik Batavia Mrg. PJ. Wilekens SJ mengutus Gan Keng Soei dan Ouw Jong Peng Koen untuk bertemu dengan moderator serta pimpinan PMKRI di Yogyakarta pada tanggal 18 Oktober 1950. Hasil dari pertemuan ini ialah :

Pertama, kedua organisasi ini harus mengadakan kongres guna membahas peleburan (fusi). Kedua, kongres gabungan antara federasi KSV dan PMKRI akan berlangsung di Yogyakarta tanggal 10 Juni 1951.

 Akhirnya pada tanggal 11 Juni 1951 kongres ini menghasilkan 10 keputusan yaitu :

1). federasi KSV dan PMKRI Yogyakarta berfusi menjadi satu organisasi nasional yang bernama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Dalam kongres ini disepakatilah nama “Perhimpunan” dengan nama baru ini, berarti organisasi tersebut telah siap menerima dan menampung mahasiswa Katolik untuk menuju persatuan dan kesatuan Indonesia.

  1. . Kongres peleburan ini selanjutnya disebut sebagai kongres I PMKRI.

  2. . Masa kepengurusan pertama PMKRI adalah satu tahun (1951-1952).

  3. . Menugaskan pengurus pusat (PP) PMKRI terpilih untuk segera mendirikan cabang - cabang baru PMKRI di seluruh Indonesia.

  4. . Menetapkan PK. Haryasudirja sebagai ketua umum PMKRI periode 1951- 1952 secara aklamasi.

  5. . Tanggal berdiri PMKRI disepakati dengan keputusan tanggal lahirnya Perserikatan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Yogyakarta ( yakni tanggal 25 Mei 1947 )

  6. . Telah disepakati dan di tetapkan tempat berdirinya PMKRI di Jalan Abu Bakar Ali- Balai Pertemuan ( sekarang Gedung Widya Mandala ).

  7. . Dasar Pedoman ( AD/ Anggaran Dasar ) Perserikatan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Yogyakarta diterima sebagai AD sementara PMKRI hingga ditetapkan AD PMKRI definitif.

  8. . Empat cabang PMKRI pertama adalah : PMKRI Cabang Yogyakarta, PMKRI Cabang Bandung, PMKRI Cabang Jakarta, dan PMKRI Cabang Surabaya. Kesemuanya dengan Santo Pelindung Sanctus Thomas Aquinas.

  9. . Kongres ke- II PMKRI akan dilangsungkan di Surabaya. Dan hasil kongres ke- II ini memutuskan bahwa PK. Haryasudirja digantikan oleh Anton M. Moeliono.


PMKRI CABANG PALEMBANG

Pada tahun 1960, beberapa orang mahasiswa Katolik Perguruan Tinggi Syakiakirti membuat gagasan berdirinya PMKRI Cabang palembang ini untuk pertama kalinya, lalu gagasan tersebut memutuskan berdirilah PMKRI Cabang Palembang pada tanggal 5 September 1963.


Dalam berjalannya waktu terjadi PMKRI Cabang Palembang mengalami kemunduran aktivitas, sehingga pada Kongres/MPA PMKRI tahun 1974 mengambil keputusan membekukan DPC PMKRI Cabang Palembang dan menyatakan PMKRI Cab. Palembang Non- Aktif.


Lalu pada tahun 1979 diadakan pertemuan di PANSOS serta dihadiri oleh Mgr. JH. Soudant SCJ beberapa mahasiswa Katolik Perguruan Tinggi Negeri Sriwijaya yang aktif dalam mudika mengadakan diskusi mengenai kelompok mahasiswa yang terorganisir dalam sebuah wadah organisasi.


Pada tanggal 20 Januari 1980 melalui rekoleksi mahasiswa Katolik sekodya Palembang yang dihadiri oleh Pastor Abdi SCJ serta beberapa aktivis Drg. Ny Prasanto, Dr. Supodo, dan Karsiadi SH diperoleh kesepakatan untuk membentuk organisasi mahasiswa Katolik, sehingga memutuskan untuk mengaktifkan kembali PMKRI Cabang Palembang.


Kebangkitan PMKRI Cabang Palembang atas prakarsa dari Kelompok VI yang terdiri dari :

  1. Yustus Hardi

  2. Eddy Suhandar

  3. Leornadus Lumbanbatu

  4. Yohanes Supriyo

  5. YM. Suprantoko, dan

  6. Hasiolan Toruan


Sehingga dalam sidang Kongres/ MPA PMKRI tahun 1981 menyatakan bahwa mencabut kembali SK pembekuan PMKRI dan menyatakan pengaktifan kembali PMKRI Cabang Palembang. Sejak saat itu PMKRI Cabang PAlembang kembali melebarkan kiprah dan aktivitas organisasi berkembang dan tetap hidup dan bertekad membina mahasiswa serta berjuang memenuhi tujuan PMKRI secara nasional.

©2019 by PMKRI Cabang Palembang. Proudly created with Wix.com

bottom of page