PALEMBANG, BSO SANBETE - Berlangsungnya Pemilu pada tanggal 17 April 2019 lalu menyisakan beberapa kejadian yang menarik perhatian lapisan masyarakat Indonesia. Hal tersebut menjadi bahan diskusi hangat pegiat kelompok Cipayung yang diinisiasi oleh Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Selatan yang diadakan di Dipo Coffee Palembang (30/4).
Pemilu 2019 ini adalah pemilu pertama yang digelar serentak antara Pilpres dan Pileg. Dibutuhkan persiapan matang demi suksesnya pemilu kali ini. "Jauh sebelum pemilu terlaksana, persiapan yang dilakukan stakeholder terkait sudah baik dan maksimal. Hanya saat pelaksanaan hari-H terdapat kekhilafan yang terjadi di lapangan." ujar Ketua Badko HMI Sumbagsel, Bambang Irawan.
Pemilu ini dianggap sebagai contoh Pemilu di tahun 2024. Namun, memang diakui terdapat kekurangan. "Peran PMKRI Palembang dalam pemilu adalah nyata demi membela rakyat kecil yang menderita. Menjadi pemantau pemilu bersama Bawaslu merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan PMKRI Palembang bagi terselenggaranya pemilu yang adil dan damai. Kecurangan dan kekurangan yang terjadi di lapangan telah dilaporkan kepada Bawaslu secara tertulis." kata Kelvin, Ketua Presidium PMKRI Palembang.
Tak hanya di kalangan kaum mahasiswa, pendidikan politik juga perlu disampaikan kepada masyarakat luas. Bila itu terjadi, tidak akan lagi ada yang bertaruh uang, mobil, rumah, hingga lahan hanya karena fanatisme belaka kepada salah satu calon.
Pemilu 2019 juga perlu evaluasi karena menelan banyak korban korban. Sampai tanggal 30 April diketahui sebanyak 318 orang meninggal termasuk didalamnya anggota KPPS, pemantau pemilu, dan polisi. Serta sebanyak 1.878 orang mengalami sakit dan cedera.
"Ini yang menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah ke depannya. Tidak bisa mengorbankan nyawa rakyat demi efisiensi anggaran karena nyawa manusia tidak bisa dibayar dengan apapun." kata Sutardi, Wakil Ketua PGK Sumsel.
Terlepas dari apa saja yang telah terjadi pada Pemilu 2019 ini, Husin Rianda, Ketua PKC PMII Sumsel kembali mengingatkan untuk tetap menjaga wilayah Sumatera Selatan sebagai daerah Zero Conflic. "Mari kita sebagai warga Sumsel hendaknya mengesampingkan ego. Pemilu kali ini harus menjadi pembelajaran untuk pemilu selanjutnya. Buat NKRI tetap pada kedaulatan hukum yang berlandaskan Pancasila. Ikuti prosedur hukum yang ada dengan kecerdasan bukan hanya kekuatan fisik semata." tutupnya.
Penulis : Felix Prasetyo Editor : Febri Anastasia
Bình luận