Latihan Kepemimpinan Kader, Bengkulu Tengah.
LKK PMKRI Cab. Bengkulu St. Stanislaus Kostka diadakan pada 30 Juni – 04 Juli 2021, Desa Taba Lagan.

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) merupakan organisasi kemahasiswaan yang melakukan pembinaan dan kaderisasi melalui pendidikan formal berjenjang. Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) merupakan jenjang pendidikan formal ketiga yang bertujuan untuk membentuk kader yang sadar akan nilai-nilai kepemimpinan. Sebagai landasan kegiatan LKK diambil tema “Kapabilitas Seorang Pemimpin sebagai Main Role Examplary”.
Peserta LKK berjumlah 27 orang, yang berasal dari PMKRI Sumbagsel (B. Lampung, Palembang, Jambi, Bengkulu) dan PMKRI Medan.

Konsep LKK tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, panitia LKK memilih konsep ruang terbuka (outdoor) sehingga peserta diajak untuk bersahabat dengan alam, melalui camping di alam terbuka, masak dan belanja ke pasar sendiri menggunakan uang yang diberikan tim rafflesia saat diawal pembagian kelompok. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok dimana masing-masing kelompok terdapat berbagai cabang agar peserta dapat berbaur tidak hanya dengan teman satu cabang saja. Saat kontrak psikologis berlaku, tidak ada sebutan panitia melainkan abang dan kakak. Tim rafflesia merupakan kakak dan abang yang sudah mengikuti LKK sebelumnya. Uniknya peserta tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan tim rafflesia secara langsung, harus melalui ketua kelompok.
Teamwork sangat diperlukan dalam LKK, seperti saat masak, membuat dan bermain games, berdiskusi. Harus ada connected dalam teamwork, karena tidaklah mudah menggabungkan pandangan yang berbeda. Banyak pembelajaran yang dari LKK yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti saling menghargai, kedisiplinan, tanggung jawab, pengorbanan, mengatur waktu, dsb. Tibalah hari pengukuhan 04 Juli 2021, kontrak psikologis pun berakhir, kaki setiap peserta dibasuh oleh Komisaris Daerah Sumbagsel yaitu Alexander Silaban, dan peserta mencium bendera PMKRI sebagai bentuk pengabdian terhadap Perhimpunan serta peserta membuat komitmen dan nantinya dapat diterapkan di diri setiap kader dan di Perhimpunan.
Adapun kesan dan pesan peserta dari PMKRI Cabang Palembang seusai mengikuti Latihan Kepemimpinan Kader, sebagai berikut :
Brigita Elra Rugun (1244/BG.1-02/2019), LKK di Bengkulu kali ini sangat unik karena menggunakan konsep luar ruangan atau outdoor, dan berbeda dengan LKK dari cabang cabang lainnya yang biasanya menggunakan ruangan tertutup selama kegiatan. Kesan yang paling di ingat selama LKK adalah kebersamaannya, karena selama LKK kami dituntut untuk mandiri seperti contohnya masak sendiri tidak disiapkan oleh panitia. Lalu di bagi kelompok yang tugas dari kelompok ini adalah untuk berdiskusi bersama, masak bersama, outbond bersama dll. Salah satu hal yang berkesan dan menantang adalah Ketika waktu memasak, tiap kelompok harus memasak sendiri bahkan bahan bahannya pun harus dibeli secara pribadi tiap kelompok dan panitia hanya memfasilitasi kendaraan untuk peserta dapat menjangkau pasar. time management pun sangat di butuhkan di kegiatan LKK. Hari yang paling ditunggu tunggu adalah hari pengukuhan, dimana itu merupakan hari terakhir dan puncak dari kegitan LKK. Tak sedikit yang terharu dan menangis ketika pengukuhan dan wajib menjalankan komitmen yang telah di ikrarkan ketika sesi komitmen yang tiap peserta sebutkan didepan peserta lain. Rasanya perjuangan selama ini terbayarkan dengan pengukuhan, banyak kejadian dan pengalaman yang terjadi dan akan menjadi pelajaran dimasa depan nanti yang tujuannya untuk mengembangkan PMKRI itu sendiri terkhusus PMKRI cabang Palembang agar semakin terciptanya kader kader kritis dan semakin semangat dalam menjalankan roda perhimpunan.
Emerentiana Asti Areta (1247/BG.1-02/2019), LKK PMKRI yang dilaksanakan di Bengkulu banyak memberikan manfaat disetiap prosesnya. Dengan metode LKK yang baru dan bagus membuat terciptanya proses berpikir proses sebagai pemimpin yang baik dan proses sebagai kader militan. Ilmu-ilmu yang diberikan lewat materi yang dibawakan sangat bermanfaat dan menarik. Begitu banyak proses yang dilalui dari hari pertama sampai hari terakhir, dengan dinamika yang berbeda-beda. Sampai akhirnya setiap diri kader harus dituntut sebagai pemimpin yang baik khususnya demi perhimpunan di PMKRI.
Karpus Bagubau (1250/BG.1-02/2019), Sangat luar biasa di LKK di Bengkulu itu ,karena di ajari disana itu, bagimana cara memimpin banyak orang dalam organisasi maupun di luar organisasi dan bagaimana jadi pemimpin-pemimpin yang baik untuk kedepannya. Saya sangat berterima kasih kepada Abang ,kakak tim Raflesia, walaupun banyak kesalahan yang saya berbuat tapi tim Raflesia tidak bosan untuk membenahi kesalahan-kesalan saya dan untuk kedepan Abang dan kakak tim Raflesia tetap, semangat di dalam perkaderan.
Margaretha Ayu Pramadira (1253/BG.1-02/2019), Selama berPMKRI, ini kali pertama saya mengikuti kegiatan di luar cabang yakni LKK di Bengkulu. Hal ini menjadi pengalaman baru dan pembelajaran yang sangat berkesan pastinya. Dengan menggunakan konsep LKK outdoor membuat para peserta dituntut mandiri, kritis berbasis intelektual, dapat bekerjasama sehingga peserta memiliki jiwa kepemimpinan. Saat berdiskusi saya melihat beberapa peserta yang sangat cakap dan kritis dalam mengkaji sesuatu. Hal ini membuat saya termotivasi untuk terus belajar, bertumbuh dan lebih berani. Materi yang diberikan oleh narasumber yang berkompeten membuat proses pembelajaran semakin interaktif, peserta dibentuk menjadi kader yang bermoral dan berkarakter dalam memimpin. Desa Lagan menjadi saksi proses kami berdinamika, hari demi hari fraternitas semakin tumbuh antar peserta dan tim rafflesia. Semua peristiwa selama LKK mempunyai kesan dan maknanya tersendiri, tapi satu peristiwa yang membuat saya sangat berkesan adalah ketika mencium bendera PMKRI, usai pembasuhan kaki oleh Komda. Setelah mencium bendera PMKRI rasa tanggung jawab akan sebuah perhimpunan semakin terasa, ditambah peserta berkomitmen untuk diri sendiri dan perhimpunan.
Ruth Trima Sitanggang (1259/BG.1-02/2019), LKK PMKRI yang saya ikutin di PMKRI Cab. Bengkulu desa Lagan memberikan banyak manfaat dalam segala proses yang di lakukan. Setiap harinya para kader diajak untuk belajar menjadi pemimpin yang baik, tegas dan bertanggung jawab. Melalui narasumber yang memberikan materi tiap harinya, menambah wawasan dan pemikiran para kader sehingga terciptanya proses berpikir yang keras dan kritis. Dengan begitu kader siap untuk menjadi pemimpin yang baik, tegas dan bertanggung jawab khususnya di PMKRI Cab. Palembang Santo Beda Yang Tekun.
Ignasius Marthin Huwandy (1269/BG.1-04/2021), Pengalaman selama mengikuti LKK yaitu saya lebih berani berbicara di depan umum yang biasanya kalau bicara di depan umum tidak mau terus ini jadi lebih berani. Lebih berani dalam hal berpendapat. LKK pokoknya kegiatan yang tidak bisa ditebak secara langsung kegiatannya seperti apa.
Rakka Albert Prayoga (1277/BG.1-04/2021), Lkk yang diadakan di Bengkulu tahun ini menjadi pengalaman baru sekaligus pengalaman menarik bagi saya,karena ini pertama kalinya saya menjadi delegasi suatu organisasi atau perhimpunan untuk mengikuti kegiatan di luar daerah. Banyak pengalaman yang saya dapat dari mengikuti lkk ini dan mungkin satu hal yang menjadi pengalaman sekaligus pembelajaran penting bagi saya adalah ketika saya melihat kakak-kakak dan abang-abang peserta lkk dari cabang lain yang begitu serius dalam berproses di PMKRI dan kritis terhadap isu-isu di sekitar mereka, hal ini membuat saya termotivasi untuk lebih serius dalam berproses di PMKRI dan menghilangkan sifat cuek terhadap lingkungan sekitar. Terlepas dari pada itu, menurut saya kegiatan LKK ini sangat menarik karena konsepnya outdoor dan letaknya jauh dari perkotaan sehingga peserta bisa fokus pada kegiatan. Kegiatannya pun seru karena banyak diselingi dengan games yang membutuhkan kerjasama tim.
Comments